heroes
I'm a superheri (pake hati, rasakan dengan benar)

stase bedah telah selesai

By heriestiastri

Huwaaa akhirnya selesai sudah stase bedahku. Hari ini tepatnya Sabtu 12 Desember 2009. Mengakhiri pembelajaran praktik pelayanan professional di bangsal bedah selama 2 minggu ketiga. Senang rasanya mempelajari penyakit-penyakit dan prosedur pembedahan serta pemulihan. Ada kerja keras mempersiapkan materi, bangun lebih pagi dan siap berangkat ke rumah sakit meski harus melaju di jalanan sambil terkantuk-kantuk antara Jogja-Bantul, sarapan di tengah perjalanan, dapet pasien kelolaan sesuai kasus, follow up pasien, tindakan fokus, asuhan lengkap mulai pengkajian hingga evaluasi, ada presentasi kasus dan presentasi jurnal yang harus disiapkan malam hari tanpa tidur...akh..lelah sekali namun dibalik semua itu ada ilmu dan nilai-nilai yang tak terukur, ada disiplin waktu dan prosedur, ada pembimbingan yang intens namun humanis, ada kerja sama, ada kepercayaan, namun dibalik itu ada pula kepolosan kami, kesalahan, marah, kecewa dan takut, semua menjadi satu, membentuk cerita tentang proses belajar kami di bangsal bedah. Benar-benar dua minggu yang berarti dan kini semua telah berakhir, proses telah berjalan dan target kompetensi telah teraih. Bangga rasanya namun haru terasa, ucapan terima kasih tertuju kepada preseptor bedah, pembimbing klinik, dan para professional bedah juga kepada sejawat praktikan Rere, Deby, Tiwi, Nika dan Mb.Rufiah serta sejawat praktikan lainnya.

 


Idul Adha datang lagiiii...dan kedatangannya selalu membawa kebahagiaan, Hari Raya yang diidentikkan dengan ibadah Haji ke Tanah Suci ini sering disebut Lebaran Haji. Dan di hari bahagia ini kaum Muslim merayakannya dengan Bertakbir, Shalat Ied, Menyembelih hewan kurban Sapi atau Kambing bahkan Unta di Arab sana. Pengorbanan harus diiringi dengan keikhlasan, inilah sebenarnya momentum yang sangat berarti. Tahun ini menjadi Hari Raya pertama kulalui di Jogja, biasanya tahun-tahun sebelumnya aku pasti pulang mudik, merayakan bersama keluarga dan kerabat di rumah, tapi kali ini aku tak dapat pulang mudik karena kesibukan kuliah profesiku di Rumah Sakit pendidikan. Dan begitu juga teman-teman sejawatku di Temanggung dan Purworejo sana. Meski jauh, namun tak mengurangi khidmatnya Lebaran Haji, karena maknanya yang penting, dan kuharapkan bisa mengiring hari-hariku berbuat dan berkorban dengan Ikhlas untuk sesama. Kiranya saat ini pas dengan kesibukanku memberi pelayanan kepada pasien-pasienku di Rumah Sakit, semoga aku Ikhlas selalu, amin.

 

lulus dari poli

By heriestiastri

Finally...dua minggu sudah aku menjalani pendidikan profesi di poli bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul DIY. Ini merupakan rangkaian stase co-assinstancy besar yang terdiri dari bagian medikal dan bedah. Selama tiga bulan lamanya aku akan menyelesaikan stase besar ini. Sepanjang kegiatan pendidikan klinik yang akan aku tempuh dalam setahun lebih stase ini adalah stase terbesar dengan durasi pendidikan terlama. Berat si, tapi malah ringan ujungnya. Dua minggu pertama di kamar bedah dan dua minggu berikutnya dan baru saja selesai kuliah praktek klinik di poli bedah. Dimana kegiatan hanya berlangsung pagi hingga siang hari selama 6 hari dalam satu minggu. Pelayanan professional lebih ditekankan pada pre dan pasca bedah dengan segala tanda dan gejala serta komplikasi yang terjadi pada pasien-pasien dengan indikasi pembedahan. Dua minggu yang berkesan bersama dua dokter bedah umum, dua perawat poli, tenaga admin dan pramu serta rekan sejawat. Dua minggu berikutnya, dan masih dalam sub stase bedah aku akan melanjutkan kuliah praktek di bangsal bedah tentunya.

 

Berbuat sebaik-baiknya, tanpa pamrih. Menjadi sahabat yang selalu ada menemani dalam kondisi apapun tanpa membedakan siapa dia, semua sama. Itulah yang aku harap aku bisa lakukan untuk mereka sahabat-sahabatku. Empat tahun bersama-sama, belajar bareng, dan aku merasa memiliki persahabatan yang kokoh, saling membangun. Dan sekarang, keadaan sudah jauh berbeda. Aku memiliki rasa kehilangan, karena beberapa dari mereka telah pulang ke kampung halaman, beberapa dari mereka melanjutkan pendidikan namun berada jauh di tempat terpisah. Mereka tak pernah hilang, tetap menempati ruang yang spesial dihatiku, mereka sahabat-sahabat yang penting bagiku, meskipun aku sering tak sepaham, namun dalam hatiku aku butuh kalian. Dan aku yakin mereka akan kembali.

 


Selamat datang Tiwi junior…dua minggu yang lalu tepatnya tanggal 5 November 2009, sahabat kami Tiwi dan Sigit suaminya dikaruniai anak laki-laki melalui persalinan normal Tiwi. Tentu kami sahabat-sahabat kampusnya turut berbahagia menyambut baby yang lucu itu. Tiwi menjadi ibu dan benar-benar ibu teladan, karena selama kehamilannya hingga satu hari menjelang kelahiuran buah hatinya ia tak pernah menjadikan perut besarnya menjadi halangan untuk terus melanjutkan studynya bersama kami pada jenjang pendidikan profesi di rumah sakit pendidikan. Tak pernah takut lelah meski harus menempuh jarak puluhan kilo meter dari Tempel Sleman hingga Jebugan Bantul, jarak perjalanan yang ia tempuh dari ujung utara propinsi DIY hingga ujung selatan propinsi DIY. Sungguh hebat ibu itu. Beberapa minggu menjelang kelahiran, Tiwi dan kami memulai pendidikan praktik di rumah sakit, dan 4 hari kemudian yaitu hari ketika seharusnya ia praktik di poliklinik bedah rumah sakit, ia tak hadir dan ternyata hari itu ia melahirkan. Alhamdulillah bayi mereka lahir dengan selamat dan berjenis kelamin laki-laki dengan panjang badan 50 cm dan berat 3,7 kg. Kami menjadi om dan tante tentunya, setelah sebelumnya Misye sahabat kami satu angkatan di kampus juga mengalami hal yang sama. Misye melahirkan putri yang cantik Fela namanya. Satu minggu setelah kelahiran putra Tiwi dan disela-sela libur praktik co-assistancy kami berkunjung kerumah Tiwi dan keluarga di Tempel Sleman. Untuk kali pertama kami melihat bayi mereka yang diberinama Ashraf. Lengkap sudah kebahagiaan keluarga baru mereka, selamat Tiwi dan Sigit, kami turut berbahagia. Semoga putra kalian menjadi generasi yang sehat, yang amanah, yang saleh, berbakti kepada keluarga dan bangsa, kelak akan meraih cita-cita yang tinggi, amin.

 

belajar di ruang bedah

By heriestiastri

Satu minggu menjadi sebuah awal pengalaman professional yang mencengangkan dan benar-benar applycable. Hal yang aku pelajari di kertas, di jilid tebal buku-buku kasus penyakit, tiba-tiba saja ada didepan mata, ada di pegangan tangan. Wah aku tak tahu apa yang harus aku lakukan, itu adalah awal ekspresi professionalku di Instalasi Bedah Sentral RSUD Panembahan Senopati Bantul, iya sebagai mahasiswa co-assistancy disana, selama dua minggu penuh aku belajar di ruang operasi dari kasus minor sampai mayor. Banyak sekali cerita yang menggambarkan jatuh bangunnya hingga aku benar-benar mampu beradaptasi disana. Belum lagi mendapat ekspresi curiga, judes, kena marah karena salah atau baru takut salahpun. Hahhh sabar...ya memang awal tak selalu mudah. Dan satu minggu rasanya telah cukup waktu untuk pengkajian hingga evaluasi belajar. Minggu depan stase bedah di IBS (OK) terus berlanjut, lebih baik pasti dan tentu bersama patnerku Nika, ayo Nik kita belajar lebih keras dan cerdas lagiii...

 

Singkat cerita, setelah melewati banyak proses yang rumit dan panjang aku terdaftar sebagai mahasiswa tahap profesi di kampus tercintaku UMY. Satu tahun yang akan banyak menantang nyali, menjalani profesiku dengan penuh keyakinan bahwa aku memang akan dan telah masuk dunia tersebut. Mau dan tidak mau harus aku jalani, dengan sepenuh hati tentunya. Hari dimana kegiatan kepaniteraan klinik akan segera tiba, serangkaian tes dan pembekalan mengantarkanku dan sejawat bersiap mental untuk menginjakkan kaki di tempat praktik. Tiga tempat akan memisahkan kami satu angkatan, Yogyakarta, Purworejo dan Temanggung, 3 kota yang membentangkan jarak persahabatan kami. Yogya, menjadi home base pendidikanku saat ini. Sumpah mahasiswa co-ass dilaksanakan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta di bawah Al-Qur'an dan dihadapan pimpinan RS, Staff dan pihak kampus. Pembekalan lahanpun kami lakukan di PSTW Budi Luhur Kasongan Bantul dan RSJ Ghrasia Pakem Sleman DIY. Dan sekarang aku mendapatkan stase atau bagian Medikal Bedah di RS jejaring di RS Panembahan Senopati Bantul untuk 3 bulan kedepan. Dan semoga aku mampu lulus dengan memuaskan kembali, amin...

 

wujud rasa syukur

By heriestiastri

Kebahagiaan memang tak akan pernah datang dengan sendirinya. Akan selalu berlaku rumus "siapa menanam akan memanen" dan "siapa berusaha sungguh - sungguh akan berhasil meraih apa yang diinginkannya". Dan 4 tahun waktu yang aku lalui dengan penuh peluh, belajar di bangku kuliah kesarjanaan kampus telah terbayar di hari kelulusanku 17 Oktober 2009 lalu. Bahagia tentu, haru dan merasa hari itu aku melepas kebersamaan bersama teman-teman sekelompok, sekelelas dan seangkatan. Meski kami masih bertemu di jenjang pendidikan selanjutnya di program pendidikan profesi (co-assistancy) namun sebagian dari mereka memilih cukup sampai disini, sungguh mereka harta yang paling berharga sepanjang masa kuliah ini, takkan pernah ada yang bisa menggantikan mereka. Selamat jalan kawan, raih masa depan cerahmu disana. Hari bahagia, selayaknyalah kita syukuri dengan bahagia pula, untuk merayakan hari itu, bersama keluarga kami menghabisakan makan siang dan bercengkrama di Jambon Resto jalan Kabupaten Sleman, setelah prosesi wisudaku usai. Kami menghabisakan siang disana. Setelah itu keluarga pulang kembali ke Banjarnegara. Ke esokan hari berikutnya bersama sahabat-sahabat satu rumah baru di Jogja kami berenang di kolam renang Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta, selepas Magrib kala itu kami berenang, untuk melemaskan otot-otot yang kaku. Dan akhirnya gelar baru ini, cukup untuk dirayakan. Akan kulanjutkan perjuangan selanjutnya...

 



Penantian panjang disertai doa yang tulus akhirnya mengantarkanku dan sahabat-sahabat kampusku pada hari yang sangat kami tunggu-tunggu, 17 Oktober 2009 menjadi bukti keseriusan belajar, kerja sama dan kekompakan kami. Di Sportarium kampus UMY sebuah gedung baru di zona selatan kampus terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta kami diwisuda. Haru dan bahagia senantiasa menggelayuti hati kami dan orang tua serta kerabat handai taulan kami yang turut hadir dalam perhelatan itu. Wisuda sarjana dan pascasarjana ini menghantarkan gelar akademik untuk kami penyandangnya. Upacara wisuda dihadiri segenap civitas kampus. Ucapan terima kasih bertujukan kepada seluruh unsur kampus yang telah menghantarkan kami pada tingkat pengetahuan lebih tinggi dan kepada keluarga yang dengan tulus ikhlas memberikan segala yang kami pinta; doa, dukungan, materiil dan moril. Semoga gelar kebanggan ini mampu memberikan manfaat bagi banyak sesama, amin.

 

libur lama akan cepat usai

By heriestiastri

Bulan Juli 2009 hingga bulan Oktober 2009 benar-benar masa yang membekukan otakku, namun sebaliknya dengan berat badanku yang membengkak 5 kg plus lemak-lemaknya. Selama itu praktis aku hanya sibuk di rumah Banjarnegara, menikmati libur lamaaa untuk menunggu yudisium, wisuda dan pendidikan co-assisstensy (profesi) di lahan praktik. Namun beberapa waktu refreshing sempat pula ku nikmati di berbagai tempat menarik seperti Semarang, Jakarta, Bogor dan Purwokerto. Menjalani hari-hariku di desa dan benar-benar kembali seperti dahulu semasa sekolah dan tinggal disana. Dalam kurun waktu itu pulan berbagai persiapan wisuda dan pendidikan profesi aku penuhi seperti costum wisuda, pemeriksaan fisik sebagai syarat meneruskan pendidikan. Dan akhirnya waktu yang kunantikan tiba, saatnya kembali sibuk seperti dulu di Jogja.
hasil tes mantoux (tbc)
hasil tes darah hbsag
interpretasi rontgen torax
ini dadaku

 

menulis lagiii...

By heriestiastri

Okey okey tenag tenang aku tau apa yang ada dibenak kalian, kalian bakal meneriaki aku sudah tak produktif lagi, kena amnesia dan kehilangan kata buat nulis di blog pribadiku ini, atau kalian bakal mengira aku salah username atawa password itu salah, singkat cerita selama kurun waktu berhari-hari, berminggu-minggu dan berbulan-bulan itu aku bener-bener out of the box. Cabut ke kampung sana, hidup sebagai rakyat jelata menanam padi di sawah dan memanen buah-buahan di pekarangan hooo... Kalian akan menimati rangkaian cerita di dunia heroes lagi karena sekarang i'm back, yah aku kembali menjadi blogger, hidup sebagai mahasiswa lagi horeee... singkat cerita liburanku untuk mempersiapkan wisuda dan meneruskan pendidikan tingkat profesi... And finally let's get started, bismillah...

 

serunya lebaranku

By heriestiastri


Makan bareng 6 sahabat terbaikku di Jujugan Serayu

buka puasa bersama Nina, Yesy, Maung dan Cahyo
main ke Gombong sama Maung dan Cahyo
buka puasa bersama dirumah Nissa

 

maafin heri sahabat

By heriestiastri





YANG LALU BIARLAH BERLALU
HARI INI MENJADI HARI BARU
SEPUTIH KAPAS
SEBENING EMBUN
SETULUS HATI
HERI DAN KELUARGA MEMOHON AMPUN SEGALA NODA DAN CELA
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI

 

Ramadhan dalam hati

By heriestiastri


Ramadhan sungguh bulan yang beda dengan bulan-bulan lainnya. Ramadhan menjadi bulan yang penuh berkah dan kebersamaan. Dimulai dari berkah dan kebersamaan makan Sahur pagi-pagi, berkah dan kebersamaan merasakan lapar dahaga sebagaimana kaum-kaum kurang berpunya rasakan, berkah dan kebersamaan memakmurkan masjid melalui Shalat Tarawih berjamaah, berkah dan kebersamaan menunggu bedug Maghrib untuk berbuka puasa, hingga berkah dan kebersamaan menyambut hingga merayakan hari raya. Melalui momentum-momentum itulah Ramadhan hadir dan diharapkan akan terus melekat sebagai penuntun laku kita dibulan-bulan lain diluar Ramadhan. Aku merasakan betul nuansa Ramadhan ini berbeda dengan bulan-bulan lainnya. Seperti aku merasakan perbedaan Ramadhan kali ini dengan Ramadhan beberapa tahun silam ketika aku masih duduk dibangku kuliah, meskipun sekarang predikat mahasiswa masih melekat, namun kali ini aku menghabiskan bulan Ramadhan di rumah. Aku tak merasakan lagi Ramadhan di Jogja bersama sahabat-sahabat kuliahku seperti dulu. Tak merasakan lagi mencari-cari menu Sahur diluar, tak merasakan kesibukan kuliah hingga rasanya tak kuat lagi menahan lapar dahaga hingga buka nanti, tak merasakan kebingungan mencari makanan buka, dan tak merasakan nikmatnya buka bersama sahabat-sahabat di tempat-tempat yang meski kami capai dulu berjam-jam serta tak menemui tokoh-tokoh nasional dan pejabat penting negeri ini berkhutbah dimimbar Shalat Tarawih masjid-masjid besar di Jogja. Semua terasa indah dikenang. Terlepas dari kenangan indah Ramadhan di Jogja, momentum Ramadhan tetap saja indah, dimanapun berada, seperti yang kurasakan sekarang, menghabiskan bulan Ramadhan ditengah-tengah keluarga. Menjalani rutinitas Ramadhan: Sahur, Puasa, Shalat, Berbuka, Tarawih di rumah keluarga kami di Desa, persis bertahun-tahun silam ketika aku kecil dulu. Menanti hari fitri tiba dengan suka cita. Dulu, kami kawanan anak kecil merayakan hari-hari puasa dengan bermain petasan, meriam bambu, bom karbit, main layang-layang diterik matahari hingga menggosongkan kulit kami, berenang di sungai, tidur di mushala, berebut mikrofon untuk mengumandangkan adzan, bermain bedug, keliling desa sebelah dengan sepeda hingga senja datang. Tak sadar rasanya kecerian masa kecil itu telah hilang ditelan usiaku yang mulai menginjak dewasa, sudah bukan eranya main-main kini. Dan sekarang hari yang kita nantikan akan segera tiba, Idul Fitri nan Bahagia datang dengan mengesankan. Pergulatan kita menahan goda selama sebulan Puasa dengan segala Ibadah yang mengiringinya akan segera berakhir, haru tentunya berpisah dengan Ramadhan ini. Namun, Allah menghadirkan waktu yang terus berputar, yang pasti kita harus senantiasa mengisinya dengan hal-hal baik dan menjauhi hal-hal yang kurang baik. Semoga kita senantiasa melekatkan makna Ramadhan dalam hati, sebagai bekal mengisi hari-hari di 11 bulan berikutnya hingga bertemu Ramadhan depan, amin.

 

sahabat kampus

By heriestiastri


Senyum merekalah yang selalu membawa kerinduan tak tertahankan, meski persahabatan kita tak mengakar dengan kuatnya, namun aku merasakan arti yang dalam, terima kasih untuk persahabatan 4 tahun ini. Kalian telah menempati tempat yang istimewa dihatiku.

 

akhirnya lulus juga

By heriestiastri


Penantian yang panjang disertai doa yang tulus dan belajar keras akhirnya menghantarkan kami di pintu kelulusan. 27 Agustus 2009 pukul 1 siang ketika hari puasa, setelah berbulan-bulan berpisah, akhirnya kami bertemu dalam acara yudisium akhir program pendidikan akademik. Acara ini menjadi sangat istimewa karena untuk pertama kalinya angkatan kami memecah rekor kelulusan terbanyak, tercatat 106 mahasiswa dari 124an mahasiswa angkatan 2005 kelas kami mengikuti perhelatan membanggakan itu. Dengan berbusana formal putih dan hitam persis ketika kami ujian Karya Tulis Ilmiah, kami mendengarkan sambutan dari dosen dan pimpinan. Yang seru dari acara itu adalah ketika Indeks Prestasi Komulatif kami dibacakan satu persatu mulai dari urutan pertama sampai akhir. Acara selanjutnya pembekalan tentang kuliah kami di program pendidikan profesi (co Assistensi) di lahan praktik kami. Ada 3 rumah sakit home base yang kami perebutkan, dan akhirnya aku mendapatkan pilihan yang baik meski harus berdiskusi alot. Aku senang memperoleh pilihan ini dan akan menjalankan dengan sepenuh hati, karena kata orang ini adalah ciri kedewasaan, hemm semoga. Yang pasti aku sangat berterima kasih kepada Eko (direktur distribusi co-Ass profesi), Nanda-Pritta-Estrin-Rere dan Edi (penyemangat dan orang yang mengerti kesusahanku). Selepas acara berlangsung, kami tak kuasa menahan kerinduan kepada sahabat-sahabat yang lama berpisah, maka saat itu kami saling cerita pengalaman liburan dan waktu-waktu menarik selama berpisah. Finally, beberapa bulan kedepan kami dipisahkan kembali sampai pada akhirnya kami wisuda tanggal 17 Oktober 2009. Waktu yang sangat kami tungu tentunya, that's all.

 

pernak pernik ramadhan

By heriestiastri


Ramadhan dan pernak perniknya selalu menaraik untuk diceritakan. Mulai dari persiapan menyambut datangnya bulan penuh berkah dan ampunan itu, makan sahurnya, puasanya, penuhnya masjid, ngabuburit, buka puasa, sampai shalat tarawihnya menjadi sangat unik dan menarik. Dan di tempat tinggal kami di kampung, hal itu terjadi pula. Kampung kami menjadi meriah manakala menyambut datangnya Ramadhan. Anak-anak bermain petasan dan meriam dari bambu dan minyak tanah, ibu-ibu beramai-ramai pergi ke pasar dan sang ayah makin giat bekerja. Dan di kampung kami, terdapat banyak surau-surau yang menjadi sangat ramai untuk shalat berjamaah. Yang heboh adalah keceriaan anak kecil dan kepolosanya ketika jam 12 siang mereka malu-malu untuk berbuka agar punya energi untuk bermain kembali. Ketika waktu menunggu buka puasa tiba keriauhan anak-anak berkurang untuk duduk di meja makan sambil menunggu adzan maghrib. Shalat Tarawih di surau kampung kami hampir selalu ramai tak terkecuali anak-anak. Mereka tak sungkan untuk bermain-main mana kala shalat sedang berlangsung, lugu sekali. Selepas malam, tadarus Al-Qur'an mengalun dengan merdunya. Waktu sahur suara-suara orang membangunkan dengan bedug keliling kampung atau dengan pengeras suara yeng membahana kampung kami sampai waktu imsak tiba. Shalat subuh berjamaah meskipun tak seramai tarawih tetap khusyuk. Sembari menunggu fajar dan pagi tiba kami biasanya jalan-jalan pagi di batas kampung kami, melihat pemandangan sawah dan terbitnya matahari yang indah, indah sekali dan yang pasti suara petasan berbagai ukurna selalu terdengar, mengagetkan. Sungguh pengalaman Ramadhan di kampung yang indah.

 

Marhaban Ya Ramadhan

By heriestiastri


Alhamdulillah...sekejap saja rasanya masa berlalu. Ramadhan yang Agung kembali datang dengan Indahnya. Akhirnya dalam kesempatan yang bahagia ini heroes ingin mengucapkan Selamat Menyambut datangnya Ramadhan, Selamat berTarawih, Selamat makan Sahur, Selamat Berpuasa, Selamat berBuka dan Selamat berIbadah. Mohon Maaf Lahir dan Bathin, mari menjalankan Ibadah dengan hati gembira, Ikhlas karena Allah SWT.

 

17 Agustus 2009

By heriestiastri



BANGGA MENJADI BANGSA INDONESIA

 

happy sweet seventeen esti

By heriestiastri



HAPPY BIRTH DAY MY SISTER
11 AGUSTUS 2009

 

a great trip

By heriestiastri



Sore itu ketika senja mulai memerahkan langit Mertasari, maka saat itulah aku meninggalkan Purwanegara menuju Ibu Kota, Jakarta. Menuju kota terbesar republik ini, kota yang memiliki magnet dengan daya tarik maha dahsyat. Tepat jam 5.30 sore perjalanan 11 jam lebih kearah barat aku mulai, sangat menyenangkan liburan kali ini. Kali Deres, ya itulah kode yang Maung kirimkan kepadaku sebagai tempat pertemuan kami. Perjalanan malam yang panjang. Tiga jam perjalanan malam, Panorama rest area sejenak meluruskan tulang belakang tubuhku dan menghangatkanku sejenak dari sejuknya AC. Perjalanan selanjutnya menyusuri malam melewati jalur Pantura dan akan melewati banyak jalan Tol hingga pagi hari akhirnya perjalanan yang menyenangkan berakhir di Kali Deres. Tepat jam 4.30 pagi selepas Subuh akhirnya aku sampai dan bertemu Maung, tour guideku yang baik, orang seperti dia pantas masuk Surga. Sepertinya kedatanganku memberikan semangat tersendiri bagi dia tepat satu hari menjelang Ulang Tahunnya, belakangan aku baru tahu ternyata umurnya satu tahun lebih tua. Adalah syukuran roti A La heroes menjadi kue ulang Tahun Maung pagi itu, lucu sekali. Hari-hari selanjutnya aku akan menghabiskan banyak waktu menakjubkan disana. Weekend datang dan tidak susah bagi kami untuk mencari tempat yang cozy untuk jalan. Setelah berunding akhirnya kami memilik Bogor sebagai kota destination kami akhir pekan ini. Tujuan utama kami adalah bertemu Yesy sahabat terbaik kami disana, seorang scientis hebat lulusan IPB. Maka perjalanan tengah hari Jakarta – Bogor menjadi pilihan kami. Kami meninggalkan Jakarta sejenak. Kami melewati Depok ketika waktu Shalat Dzuhur hampir usai, maka kami singgah di Masjid Kampus Universitas Indonesia sembari menunggu waktu Shalat Ashar. Sungguh kampus yang rindang dan indah, seperti kampusku tercinta di Jogja sana. Selepas berdoa, kami meneruskan perjalanan, menerobos kemacetan kota Depok. Rupanya tenaga terkuras di tengah kemacetan jalanan, kami menghentikan perjalanan sejenak di Margo City Mall untuk makan siang yang sedikit telat. Perjalanan dari Jakarta menuju Depok cukup mengeruhkan lensa mataku, namun dalam hitungan detik saja lensa mataku menjadi sangat bening setelah aku berdiri 1 meter didepan Sandra Dewi, artis papan atas negeri ini. Cahyo sahabatku seorang mahasiswa TI UGM yang sedang KKN di Tasikmalaya akan iri melihat fotoku bersamanya. Senja mulai memeluk langit, Bogor masih 2 jam lagi, maka bergegaslah perjalanan kulanjutkan. Bogor kota Hujan, tepat sekali sebutan itu karena setelah kami meninggalkan Cibinong dan memasuki Bogor hujan gerimis menyambut kedatangan kami, touris domestik. Kota yang memiliki pepohonan besar dikanan kiri jalan, sejuk sekali, sepertinya cocok sekali dengan keberadaan sebuah Institut ternama negeri ini. Tugu Kujang yang gagah menyambut kami. Adalah Botani Square, sebuah pusat perbelanjaan yang megah sebagai tempat pertemuanku dan Maung dengan Yesy. Kami menunaikan Shalat Magrib disana, lalu makan malam di sebuah pojok food court. Menunggu tengah malam, kami bertiga menyaksikan film Harry Poter di XXI cinema, huh ngantuk sekali rupanya. Tepat tengah malam film yang berdurasi 2 jam lebih selesai diputar, kami berjalan menuju Tugu Kujang, persis seperti apa yang dilakukan Andrea Hirata (penulis Tetralogi Laskar Pelangi) ketika ia terdampar di Bogor. Sejenak aku berpikir, mungkin perjalanan keliling dunia harus diawali dari sini, semoga. Akhirnya kami harus berpisah dengan Yesy malam itu. Dan bersama Maung, aku menghabiskan malam di kota Bogor dan kami singgah di Masjid Raya Bogor. Malam berakhir di Bogor, pagi datang, sungguh pagi yang sejuk. Selepas Shalat Subuh berjamaah, sekonyong-konyong kami menuju Puncak, kami tidak ingin kehilangan moment-moment terbaik ketika Matahari memunculkan cahaya untuk pertama kalinya di tanggal 9 Agustus 2009. Syukurlah, kami termasuk orang beruntung bersama para wisatawan lain, karena tepat Matahari terbit kami sudah sampai dengan selamat di Masjid Atta’Awun Puncak Bogor. Pintar sekali rupanya Maung mengatur waktu sehingga kami harus cepat-cepat menuju Jakarta, agar tengah hari kami sampai disana, melanjutkan jalan-jalan keliling Jakarta. Beruntung sekali rasanya belajar mengemudi dan telah handal, meskipun buta arah tapi akhirnya kami sampai tepat waktu, rupanya selain jago mengatur waktu Maung juga handal menjadi navigator perjalanan, aku heran. Tengah hari yang penuh semangat, kami sampai di Jakarta kembali setelah melewati kawasan-kawasan penting Jakarta seperti kawasan Mega Kuningan, dimana terdapat 2 hotel yang diledakkan beberapa waktu lalu. 1 jam Maung memberi waktu untuk bersiap jalan kembali. Kali ini perjalanan keliling Jakarta tidak memungkinkan menggunakan kendaraan pribadi, maka jalan kaki, mikrolet dan Busway menjadi sulusi transportasi kami. Sebelumnya kami telah berjanji untuk bertemu Yesy di stasiun kereta Kota Jakarta. Kami menembus kemacetan kota dengan bus TransJakarta yang nyaman, akhirnya kami kembali bertiga. Tepat waktu Shalat Dzuhur kami bertemu, lalu kami Shalat, makan siang di fast food A&W stasiun kota. Acara kami selanjutnya adalah tour ke kawasan kota lama Jakarta, tempat dimana orang-orang Belanja jaman dahulu bermarkas. Kami memasuki bangunan kuno yang megah, sebuah museum seni rupa dan keramik, museum Bank Mandiri yang dahulu merupakan pust perbankan pertama di Indonesia, menelusuri jalan-jalan di kota kuno, menakjubkan. Dari ujung koridor I Busway, kami berkeliling kota, melewati tempat-tempat prestigious Ibukota. Kami sampai di halte Gelora Bung Karno, kami berjalan di kawasan Niaga terpadu Jend. Soedirman, tempat dimana menara gedung-gedung sepertinya menembus langit, tinggi sekali. Sepertinya di republik ini hanya bisa ditemui di Jakarta. Hari menjelang senja kala itu, itu artinya Yesy harus segera mendapat kereta untuk pulang menuju Bogor, disamping itu aku juga harus memesan tiket kereta untuk pulang esok, 20 menit kemudian kami tiba di halte Gambir II tepat di depan Monas yang menjulang tinggi. Beruntungnya kami mendapatkan tiket sesuai tujuan kami, disanalah perpisahan yang mengharukan dengat Yesy terjadi. Gelap telah menyelimuti hari kami yang padat. Kini hanya aku dan Maung, seperti awal kami mengarungi perjalanan. Sepertinya Ia tak punya daya lagi untuk meneruskan jalan-jalan kami. Sehingga kami memutuskan untuk menuju Kali Deres untuk pulang, beristirahat sejenak lalu kembali menikmati Jakarta kala malam. Kami menuruni halte transit Harmoni dalam keadaan sangat lelah, tiba-tiba maung bertenaga kembali, sepertinya Ia baru saja mendapatkan efek dari obat pemacu gairah. Ia menuju shelter keberangkatan menuju arah Blok-M seperti yang kami rencanakan setelah beristirahat sejenak. Akhirnya kami menuju pusat belanja di Blok-M. Koridor I telah terarungi dari ujung utara hingga ujung selatan. Jika ada tempat seperti kawasan Malioboro&Bringhardjo di Jakarta, maka Blok-Mlah tempatnya. Satu jam rasanya cukup untuk berburu oleh-oleh, sisa tenaga kami gunakan untuk pulang menuju Kali Deres. Satu jam kami tiba, huh...sungguh hari yang menyenangkan. Malam itu menjadi sangat berat kami habiskan, esok hari menjadi hari perpisahanku dengan Jakarta. A Great Sunrice Trip, Kereta Api Purwo Jaya akan mengantarkanku kembali.


Kali Deres Jakarta - Universitas Indonesia Depok - Margo City Depok - Tugu Kujang Bogor - Botani Square Bogor - Masjid Raya Bogor - Puncak Bogor - Stasiun Kota Jakarta - Museum Seni dan Keramik Jakarta - Kawasan Kota Tua Jakarta - Museum Bank Mandiri Jakarta - Kawasan Niaga Terpadu Soedirman Jakarta - Blok M Jakarta - Stasiun Gambir Jakarta

 

turut berbahagia

By heriestiastri



SELAMAT MENIKAH

UM NONO DAN TANTE TIWI

SELAMAT BERBAHAGIA DAN MENGARUNGI BAHTERA KELUARGA BARU
SEMOGA MENJADI KELUARGA YANG SEHAT DAN SELALU BERPEGANG PADA AGAMA
PUCUNG BEDUG PURWANEGARA BANJARNEGARA, 26 JULI 2009


ADE' VITA DAN ADE' PRIMA
SELAMAT BERBAHAGIA DAN MENGARUNGI BAHTERA KELUARGA BARU
SEMOGA MENJADI KELUARGA YANG SEHAT DAN SELALU BERPEGANG PADA AGAMA
MERTASARI PURWANEGARA BANJARNEGARA, 27 JULI 2009