Merapi kembali membangun, kembali menunjukkan eksistensinya, kembali mengajarkan pada kita semua bangsa Indonesia. Merapi membukakan mata kita bahwa gunung teraktif di dunia ada di Indonesia, ada di Bangsa kita yang besar ini. Kontras dengan rasa bangga dan kecintaan pada Tanah Air yang mulai mengecil. Akhir bulan Oktober hingga pertengahan Nopember 2010 merapi menjadi sorotan dunia. Merapi meletus hebat, dan inilah cara Merapi memberikan manusia banyak hal baik itu kebaikan maupun kesengsaraan. Terlepas dari semua itu Merapi mampu membangkitkan rasa solidaritas yang kuat, kebersamaan, dan kekeluargaan ditengah kesengsaraan musibah. Merapi mampu meruntuhkan kesombongan dan Merapi mampu mendekatkan manusia pada Sang Pencipta. Meskipun letusan hampir-hampir selalu terjadi setiap empat tahun, namun manusia sepertinya kurang peka sehingga masih terlahir korban. Selama lebih dari 5 tahun tinggal di kota Jogja, ada rasa memiliki merapi dan sepertinya telah terbiasa dengan kondisi yang ditimbulkannya. Masih teringat beberapa tahun silam manakala Merapi meletus, saya kerap kali sengaja menuju jembatan Kali Code di jalan Soedirman untuk melihat guguran lava pijar dari puncak Merapi.