Heri Deby Rere Tiwi Nika dan Pia tergabung menjadi keluarga baru, kelompok sedang mahasiswa pendidikan profesi yang akan melewati stase-stase klinik selama setahun lebih. Meski ditengah perjalanan Pia memutuskan untuk meraih prestasi ditempat lain. Kami mengawali stase pertama di RSUD Panembahan Senopati Bantul untuk menempuh stase besar, selama tiga bulan penuh kami menghabiskan suka duka belajar di rumah sakit pemerintah itu. Setelah itu kami berotasi ke RS home base utama kami di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta untuk melanjutkan stase-stase yang tersisa meskipun harus beberapa kali rotasi ke RSUD Panembahan Senopati Bantul lagi, RSJ Grhasia. Ditengah-tengah pendidikan kami bergabung menjadi kelompok besar bersama Bowo Estrin Bagus Wuri Endah Andini untuk berpraktik di Puskesmas Kasihan II dan Masyarakat Padukuhan Ngewotan serta PSTW Budi Luhur sungguh kelompok besar yang solid. Disela-sela kesibukan dan kebersamaan kami, kelompok yang sudah melebur layaknya keluarga ini tak jarang menemukan ketidak cocokan meskipun pada akhirnya semua masalah menjadi kerikil kecil saja yang memperindah taman persahabatan kami. Semua menjadi satu dan saling memahami. Masalah didepan pasien dan di tempat kita praktik segera hilang manakala menginjakkan kaki keluar rumah sakit karena kita terbiasa menikmati kebersamaan diluar profesi untuk main game bareng, makan bareng atau ngumpul dirumah. Alhamdulillah…sembilan stase kepaniteraan klinik terlewati sudah, dan satu stase tambahan (peminatan) juga telah selesai. Kini saatnya balik lagi ke kampus, balik ke asal kami, karena musim ujian-ujian yang menegangkan telah tiba. Meski begitu, aku dan sahabat-sahabatku tentu menganggap ini sebagai saat-saat yang menggembirakan karena bisa berkumpul kembali setelah setahun lebih terpisah kota dan rumah sakit home base utama. Jogja Temanggung dan Purworejolah yang memisahkan kami. Akhirnya saat ini kami berkumpul kembali di Jogja, tepatnya dikampus kami yang nyaman UMY. Ini juga pertanda bahwa kami akan segera lulus, meski tidak semudah yang kami kira. Lembaran demi lembaran persyaratan tak ayal membuat kami keteteran. Satu demi satu kami kumpulkan dengan penuh perjuangan, dan akhirnya terkumpulkan dan dihari penentuan kelulusan pertama, satu demi satu nama kami disebut “Heri …. LULUS dan diperbolehkan mengikuti serangkaian ujian akhir program” beberapa dari mereka dinyatakan lulus bersyarat dan harus melengkapi beberapa syarat tambahan. Sungguh hari yang mengharukan, rasanya pengen banget hari itu tidak berlalu. Setelah hari itu selesai, singkat cerita kami mengikuti uji uji baru…mendebarkan tentunya. Ujian Komprehensip menjadi sesi ujian yang mendebarkan, namun akhirnya terlewatkan sudah meski harus beberapa kali mengulang. Beberapa ujian selanjutnya masih tersisa diantaranya Uji Kompetensi Agama, TOEFL dan Uji Kompetensi Propinsi sebelum akhirnya kami disumpah. Semoga semua berjalan lancar dan kami mendapatkan kemudahan menjalaninya, amin.