I love this university, aku bangga kuliah disini, aku bahagia
berada ditengah-tengah sahabat yang luar biasa. Rasanya tak ingin berpisah. Tapi, kita sadar bahwa kehidupan baru akan segera dimulai. Kita harus kembali ketempat asal masing-masing dari sabang sampai merauke (Inonesia banget-red.), menyebar kebaikan, mempraktikkan ilmu yang kita dapat, membantu sesama dengan jemari kecil tangan kita atau mengukir prestasi ditempat yang berbeda. Menjelang wisuda dan farewell ini rasanya setiap sudut kampus menjadi sangat indah, tak hanya itu, hampir semua tempat dan kegiatan yang kita lakukan selama ini serasa berputar kembali, tertayang membayang sebagai kenangan yang tak pernah hilang. Mulai dari perjalanan menuju kampus yang mewah, selalu bebas hambatan (ring road) di pinggiran kota Jogja yang sejuk sampai gerbang kampus yang lebar memacu adrenalin kita untuk kebut-kebutan. Masuk tempat parkir yang teratur meski kadang kita yang tidak teratur meminta kartu parkir, main terobos pak parkir lalu meletakkan kendaraan sekenanya, semua itu karena kita sudah sangat percaya dan nyaman berada disana. Lingkungan dan selasar-selasar gedung yang bersih dan nyaman serta taman yang indah dengan bunga-bunga beraneka warna sangat membuat kita betah lama-lama dikampus. Amphitheatre atau kelas yang multimedia abis, bebas gerah, empuk dan kita tinggal duduk mengisi absent consent kuliah atau terserah kita (tidur-red.), ujungnya kita bisa dapet materi lewat bulletin kuliah yang super lengkap. Laboratorium sebagai ajang belajar biomedis atau numpang foto-foto (dulu-red.) dan perpustakaan yang lengkap, super nyaman buat baca buku atau diskusi tutorial. Layanan Wi-Fi di tiap fakultas sampe bingung pake yang mana. Terpenting dan paling nyaman ketika kita masuk mini hospital yang super sejuk layaknya rumah kedua kita ketemu Mr.G dan Ms.N serta instruktur membuat tenang hati kita. Belajar apapun bisa kita lakukan disana. Memang tempat yang membanggakan tapi kadang menegangkan ketika musim ujian tiba. Di sudut sana, toilet yang bersih gag jarang jadi ajang dandan, tidak ketinggalan kantin-kantin yang berjejer rapi menjajakan menu sehat dan lezat. Terpenting adalah Masjid mewah yang selalu memancarkan kedamaian jasmani dan rohani. Sekecil apapun moment disana terasa berkesan bareng kalian sobat. Tidak terbayang berapa banyak waktu kita habiskan bersama, berapa banyak tempat yang kita kunjungi bersama, semuanya sangat membekas dan terkenang. Masih ingat ketika awal-awal semester hampir setiap akhir pekan kita rame-rame ke pantai Parangtritis, Depok, Pandansimo, Baron atau Kukup untuk sekedar melepas kepenatan kuliah dan praktikum atau sekedar makan ikan bersama-sama. Kalau kita merasakan udara kota terlalu gerah kita rame-rame ke gunung, menikmati sejuknya kabut di Kali Urang, segarnya air Kali Kuning, pemandangan indah Ketep atau luasnya permadani lampu-lampu di Bukit Bintang, kemudian menikmati secangkir teh atau kopi hangat disana. Masih ingatkah kalian kita berburu English native speaker ke tempat-tempat wisata di Jogja (Borobudur, Prambanan, Ratu Boko, Kraton, bahkan sampai Pangandaran). Saat-saat film baru mulai diiklankan kita bergaya main ke Ambarukmo Plaza masuk 21 Theater buat nonton film lalu makan di food court. Saat-saat ada perayaan keluarga temen-temen kita, rame-rame berkunjung, buka puasa bersama, bersilaturahmi atau apalah alasannya menghabiskan hidangan sampai tak bersisa, memalukan. Saat-saat pertandingan olah raga atau acara kompetisi antar angkatan dan merayakan kemenangan. Saat-saat kalian berulang tahun sobat, tak ada ampun lagi jika tak mengajak kami makan-makan atau jalan-jalan bareng, mendapat potongan kue pertama, menyenangkan sekali. Menjelang akhir semester kita sering tour ketempat-tempat jauh yang belum pernah kita kunjuungi bersama, asik sekali. Masih ingatkah kau sahabat hal-hal konyol dan memalukan yang pernah kita lakukan?. Sampai akhirnya kita mengikuti pendidikan profesi di lahan praktik, meski jarang berkumpul lagi, tapi cerita-cerita seru, lucu dan malu tetap ada, banyak sekali…Finally saat-saat itu takkan lagi kita temui, karena sebentar lagi kita meninggalkan Jogja. Tapi kalian tetap akan ada, mungkin 5 atau 10 tahun lagi kita akan kembali ke Jogja menceritakan kehidupan kalian masing-masing, indah tentunya.




------------------------------------------------------------