Dan untuk yang tak terhitung kalinya Allah telah mengingatkan kita semua akan Kebesaran KuasaNya. Sahabat kami, orang paling baik diantara kami telah dipanggilNya. Yudiono telah mengahadap Sang Kuasa dalam umur mudanya. Perjalanan hidup didunianya berakhir sudah, namun semangatnya, kebaikannya, kesetia kawanannya dan kepatuhannya kepada Agama akan terus hidup, akan tetap abadi dalam hati kami, orang-orang yang menyayanginya. Kepergiannya sungguh menumpahkan kesedihan tiada terkira, begitu cepat ia pergi ketempat yang sangat jauh dan tidak akan pernah kembali. Yudi meninggalkan kami dengan milyaran kenangan, milyaran kebaikan yang belum sempat kami balas. Rasanya baru kemarin sore aku mengenalnya, waktu itu ialah satu-satunya orang yang peduli padaku ketika aku sakit, ialah yang mengantarkanku berobat ke RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta hingga aku sembuh. Dan sejak saat itulah kebersamaan dan persahabatak kami terbangun hingga kami selalu bersama. Aku belajar banyak darinya, belajar menghargai orang lain meskipun tak sepaham, belajar melatih perasaan dan belajar menjadi orang yang sangat baik. Masa-masa kuliah menjadi penuh kesan, penuh kerja sama, dan perlahan nuansa akademik terbangun. Rasanya tiada satupun tugas yang kami lewatkan, dan kami selalu mendapatkan prestasi membanggakan. Menghabiskan waktu makan malam bersama di Jogja Chicken, tidur hingga larut malam bersama untuk mengerjakan jutaan makalah dan tugas, hingga mengerjakan tugas teman-temanpun kami lakukan dan kami selalu bilang ini proyek. Namun, kini ia telah tiada lagi, ia telah pergi meninggalkanku, meninggalkan kami, karena sakit yang tersembunyi, sedih pasti. Kepergiannya yang mendadak dan tanpa pesan seolah mengingatkan kami bahwa Kuasa Allah berada diluar kemampuan manusia. Jika Allah berkehendak, maka terjadilah. Dan Yudi telah mempersiapkannya, sepanjang hidupnya ia telah memilih untuk menjadi manusia yang baik, manusia yang takwa, manusia yang menyayangi keluarga, manusia yang memiliki cinta sejati, manusia yang menjunjung tinggi persahabatan dan sampai pada akhir hayatnya ia telah berbuat banyak untuk kehidupannya di dunia yang berbeda. Saat-saat akhir kegiatan kampusnya ia terpilih sebagai tutor untuk kelas tutorial adik angkatan dan materi yang dia ampu adalah tentang “sakaratul maut” dan di hari-hari terakhirnya kami sempat menghadiri resepsi pernikahan Ronald sahabatku di gedung Diponegoro Jogja Minggu kala itu, dan malam hari kita rame-rame berkunjung kerumah keluarga dosen kami di Cangkringan Sleman, Senin pagi bersama sahabat-sahabat yang lain kami menjadi asisten penelitian Samsul di Rumah Sakit Jiwa Ghrasia Pakem Sleman kemudian kami mampir ke kampus UII diteruskan menghadiri ujian pendadaran karya tulis ilmiah Hadi sahabat kami di lab.Ilmu Kesehatan Masyarakat gedung Biomedik kampus UMY. Hari berikutnya kami bertemu di Skill Lab, kami praktikum disana dan sore hari ia mengajakku menghadiri pesta ulang tahun sahabatnya di Bamboo Ireng Resto di Sleman, namun aku tidak memenuhi ajakannya, dan ternyata itulah saat-saat terakhir bertemu dia. Yudi meninggalkan kami dalam keadaan yang baik, ia sedang giat-giatnya belajar demi kelulusannya akhir tahun ini. Namun Allah memberikan kebahagiaan untuknya ditempat yang berbeda, ditempat lain yang jauh lebih indah tentunya. Kami melepas kepergiannya ditempat peristirahatan terakhirnya di Kebumen. Sebagai sahabat, aku dan teman-teman akan senantiasa mengenangnya, meneruskan cita-citanya, dan mendoakannya setulus hati untuk kebahagiaanya di sisi Allah Sang Maha Kuasa, amin.