Telah Terjadi kecelakaan lalu lintas parah diruas jalan Ring Road Barat Tamantirto Kasihan Bantul DIY, tepat didepan kampus terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Satu keluarga
terdiri dari Tn.Paimo (65), Nn.Ana (28) dan Tn.Adi (30). Kakek bersama dua cucunya tersebut hendak berkunjung ke Rumah Sakit untuk memeriksakan Tn.Paimo yang menderita hipertensi dan reumatik dan hendak memeriksakan Adi salah satu cucu yang mengalami gangguan kejiwaan. Naas, ditengah perjalanan satu keluarga tersebut tertabrak truk container. Tn.Paimo mengalami trauma kepala berat dan fraktur terbuka di tangan kanan, sementara Nn.Ana mengalami fraktur terbuka di kaki kanannya dan Tn.Adi mengalami luka-luka ringan ditubuhnya. Nn.Lani (23) yang mengetahui kejadian kecelakaan tersebut langsung membawa korban-korban ke UGD Rumah Sakit, dan kemudian menghubungi keluarga; Ny.Rejo istri Tn.Paimo dan Tn.Tejo anak Tn.Paimo dan Ny.Rejo. Cerita memiriskan ini adalah kasus simulasi penanganan kegawat daruratan yang disimulasikan oleh kami, kelompok 3 mahasiswa tingkat akhir sebagai salah satu elemen penilaian akhir. Pagi itu pukul 8 pagi kami membahas sebuah kasus dan kemudian kami membagi tugas kepada setiap mahasiswa untuk bertugas disetiap departemen. Kelompok ini adalah kelompok terhebat dibandingkan dengan kelompok-kelompok yang terdahulu, kami mendapatkan kasus ketika waktu-waktu akhir menjelang simulasi, sementara kelompok sebelumnya memiliki waktu minimal 2 hari untuk membahas kasus dan berlatih, bandingkan dengan kami yang hanya memiliki waktu 2 jam saja. Alhasil, prestasi dan kerja keraslah yang akhirnya mengantarkan kami pada perolehan nilai yang sangat memusakan. Tepat jam 10 siang kami memasuki skill lab yang kami jadikan mini hospital untuk mempersiapkan alat-alat yang akan kami gunakan untuk menangani pasien di setiap departemen yang kami bawahi (UGD, ICU, Ruang Operasi, Ruang Radiologi dan Ruang Perawatan). Sementara kami memepersiapkan alat-alat dan tugas masing-masing, 6 mahasiswa ditarik sebagai trigger simulasi, aku sebagai Tn.Paimo, Yeni sebagai Ny.Rejo (istri Tn.Paimo), Pudang sebagai Tn.Tejo (anak Tn.paimo dan Ny.Rejo), Suhandi sebagai Nn.Ana (anak perempuan Tn.Tejo), Estrin sebagai Ny.Lani (tetangga/saksi mata) dan kami dibantu oleh adik angkatan sebagai Tn.Adi (anak laki-laki Tn.Tejo), kami disulap sesuai peran yang kami bawakan, puas sekali rupanya instruktur mendandani kami dengan make-up yang tebal. Setelah semua siap, seluruh departemen telah terisi oleh simulator bersama satu instruktur pengawas, kami 6 aktor dan aktris menjalankan peran masing-masing. Tn.Paimo, Nn.Ana dan Tn.Adi tergeletak dijalan lalu Ny.Lani menggemparkan UGD Rumah Sakit, suasana berubah riuh, seluruh depertemen bekerja keras menemukan kasus dan mencoba berbikir keras menyelesaikan kasus dengan teknik-teknik kegawat daruratan yang telah kami pelajari selama hampir 4 tahun. Langkah-langkah simulasi berjalan dengan sangat natural dan tidak terduga-duga sebelumnya, dan menurutku ini adalah pembelajaran yang sangat menarik. Pasien simulasi telah tertangani dengan baik, dan departemen telah mengerahkan seluruh kemampuannya. Setelah hampir 2 jam, akhirnya simulasi diakhiri dengan evaluasi yang disampaikan oleh Instruktur Kepala dan Instruktur Pengawas kepada 6 aktor dan aktris sebagai trigger simulasi dan kepada masing-masing departemen yang terisi beberapa mahasiswa, sampai pada akhir kami memperoleh pengumuman nilai A untuk simulasi kelompok terhebat ini.