Huhhh gag kerasa udah hampir 4 tahun aku jadi WNJ (Warga Negara Jogja), walopun gag jadi WNJ tetap karena sering balik bolak ke Banjarnegara, setidaknya waktuku banyak kuhabiskan di Jogja. Alhamdulillah udah apal jalanan di Jogja ya walopun pernah sesekali tersesat, tapi asal masih didalam ringroad gak bakalan ilang deh kujamin. Anyway,aku menikmati banyak banget pengalaman selama empat tahun itu, mulai dari tempat-tempat wisata, hiburan (seni), temen-temen dan kost. Whattt??? Ya seperti yang kusebutkan tadi, Kost atau rumah tinggal sementara. Selama empat thun aku beberapa kali pindah rumah kost.
Dulu waktu jaman-jamannya ku lulus SMA dan baru awal-awal datang ke Jogja, aku numpang di kost Sugeng sodara dari ibuku. Ya, sudah lulus sih sekarang tapi dia sungguh banyak membantu aku. Sembari mendaftar kuliah, aku tinggal bareng dia selama kurang lebih satu bulan. Dulu kami tinggal di kost putra Jln.Kinanti (Jln.Kaliurang Km.3an) tepatnya di samping kampus PPKP-UNY dan di dekat MM UGM. dari tempat itu aku mendapatkan pengalaman pertama hidup di kost dan dapet temen mahasiswa UGM, UNY, UPN-Veteran, PPKP-UNY, UAD dan UMY
Tak lama setelah aku diterima kuliah di UAD dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan 'Aisyiyah Yogyakarta aku putusin untuk mandiri, ciyeeeh. Aku beli rumah, eh gak maksudnya pindah rumah kost sendiri. Waktu itu, aku kost di kampung Kuningan, Karangmalang, Depok, Sleman, DIY (kawasan kampus UGM dan UNY). Masih inget dulu keluarga Mas Jhon (Polisi), Mbak Wie dan dua putrinya Yudha dan Yeka yang udah sangat baik menerimaku selama kurang lebih setahun (kuliah di Sekolah Tinggi). Dari sana akupun dapet banyak pengalaman hidup mandiri. Setahun tinggal dengan Ronal (Geologi UGM), Daniel (Arsitektur UGM), Dwi (Kimia UNY), Nanda (TI UAD) dan Heru (Desain Grafis MSD).
Setahun berikutnya karena pertimbangan jarak yang kurang bersahabat, setelah masuk UMY aku putusin pindah kost ke kost Mas Dono (Satria Laundry) Taman Tirto, Kashan, Bantul DIY tepat di depan kampus Terpadu UMY. Beruntung aku adalah penghuni pertama kost itu bareng mahasiswa dari Fakultas lain di lingkungan kampus UMY. Ada Ari, Edy, Wiwid (Hubungan Internasional Fisipol UMY), Adin, Bamnbang dan Adi (managemen FE UMY), Risto (Hukum UMY), Ari (Olah Raga UNY), Agung (Ilmu Komunikasi Fisipol UMY). Lingkungan kos yang nyaman dan dekat kampus membuat kostku sering jadi tempet ngumpul temen-temen kelasku.
Setahunpun berlalu, aku memutuskan untuk menyewa rumah bareng sama Eriec, Goro, Bowo dan Samsul, ya mereka adalah temen sekelasku. rasanya nyaman sekali tinggal bareng mereka dan baru kali ini aku betah di Jogja. Lingkungan yang kondusif ditengah kota membuatku merasa terdorong untuk selalu bekerja keras dan belajar memutar otak untuk berhasil melakukan banyak hal. Rumah kontrak kami setiap hari menjadi ajang ngumpul sahabat-sahabat kami, bahkan akhir-akhir ini rumah kami menjadi base-camp. Gag heran kalo setiap ada event atau kita-kita mau main bareng kami janjian ketemu, mereka bilang "Ketemu di kontrakan ya...?". Setahun berikutnya, kami kehilangan salah satu anggota, ya...Samsul menginggalkan kami. Dia memutuskan untuk memperdalam ilmu agamnya di Poindok Pesantren Ali Maksum Jogja (konon Gus Dur pernal kuliah disana), sedih sekali rasanya karena sebelumnya Bowo juga pindah ke kawasan kos belakang kampus Terpadu UMY. Tapi, itulah jalan yang akan mereka tempuh hik hik. Tahun kedua tinggal di rumah itu kami merasakan persahabatan dan kekeluargaan yang semakin solid, beruntung kami kedatangan anggota baru adik kelas dari kedokteran gigi angkatan 2007. Ya, bisa dibilang adiklah. Hubungan yang harmonis tidak saja berlangsung diantara kami, namun dengan tetangga rumah kamipun sangat baik. Dulu sih awal-awal kami tinggal kami sering iktu ronda, tapi lama-lama kami tidak ikut. Yah bukan karena malas atau enggan, tapi memang jadwal belajar kami benar-benar padat sehingga terkadang kami tidak sempat ikut ronda lagi, mungkin kalo liburan kami bisa ikut. Pertengahan Juli 2008 nanti, kami akan memperpanjang kerja sama denga ibu kontrakan yang baik, kali ini untuk tahun yang ke tiga. Rumah kami memang nyaman untuk ukuran anak kost eghemmm...
|
0 Responses to dari satu kost ke kost yang lain
Something to say?