Hari Raya Iedul Fitri 1431 H berlalu sudah, serasa sesingkat hari jumat yang kurasakan ini. Haru rasanya melepas Ramadhan dan rangkaiannya di Jogja dan benar-benar sepanjang bulan ini harus aku habiskan jauh dari keluarga, bahkan sampai hari terakhir puasa masih aku rasakan di Jogja ini. Menjelang Lebaran, manakala jalanan sudah terlalu ramai untuk mudik barulah aku punya kesempatan pulang, dan itupun harus bolos praktek di RSJ dan harus menggantinya dua kali lipat hari yang kutinggalkan, hufff. Sore itu menjelang takbir aku mudik ke kota Banjarnegara 4 jam dari Jogja dengan perjalanan darat, gerimis mengiring mudikku. Sambutan takbir pertama kali kudengar dikota Wonosobo dan indahnya kembang api menyemarakkan malam takbir. Ahhh bahagianya bisa sampai dirumah bertemu keluarga menyambut hari Fitri tiba. Keesokan harinya kami menuju tanah lapang menunaikan Ied bersama, bertakbir, sungkeman berjabat tangan saling memaafkan, merayakan hari kemenangan bersama, bertemu seseorang yang aku tunggu-tunggu, bertemu sahabat dan kerabat. Sungguh kenikmatan batin yang tak terkira dan tak tergantikan, sampailah pada hari keberangkatan kembali ke Jogja. Rutinitas yang merampas. Akhirnya hari itu untuk terakhir kalinya kala itu bertemu sahabat untuk
makan bersama mengiring keberangkatan kembali ke Jogja, untuk melanjutkan stase profesiku. Dan kini aku duduk di kursi yang baru, rumah sakit baru, dan stase yang baru. Yang menjadi stase terakhirku di pendidikan profesi klinikku ini...dan Ramadhan tahun depan jika diberi kesempatan, akan kuhabiskan bersama keluarga atau dikota yang baru.
|
0 Responses to hari raya yang bahagia
Something to say?