liburan paling seru
Jum’at 08 Mei 2009 pukul 20.00 menjadi malam yang spesial buat kami. Malam itu kami menikmati perjalanan liburan menuju kawasan wisata pantai Pangandaran dan kawasan wisata adventure di Green Canyon di Ciamis Jawa Barat Indonesia. Yang lebih istimewa kami dipandu oleh ibu-ibu dosen bahasa Inggris kami Ms. Erni dan Ms. Arifah dan dimeriahkan dengan
kehadiran Rafeyla Chalysta Claudeya Velove gadis kecil putri Misye sahabat kami. Malam itu kami berkumpul di rumahku di Kadipiro Bantul Yogyakarta sembari bersiap-siap membawa perlengkapan liburan kami. Tepat pukul 20.00 WIB bus putih White Shark menjemput kami. Bus melaju kearah barat, sepanjang perjalanan kami saling bercanda, bercerita dan mendengarkan
lagu-lagu yang kami pilih sebagai soundtrack perjalanan kami. Perjalanan ini akan kami tempuh selama hampir 7 jam, perjalanan yang dijamin tidak akan terkena macet. Setengah perjalanan kami berhenti di rest area Candi Mas Kabupaten Kebumen. 20 menit kemudian, kami melanjutkan perjalanan kembali. Jalanan semakin sepi malam itu, laju buspun menjadi lebih kencang dari
sebelumnya. Para penumpang bus pariwisata malam belum juga tertidur pulas, rame sekali, ada-ada saja yang mereka bicarakan dan tertawakan. Terlebih lagi memasuki kawasan hutan dengan jalanan meliuk tajam dan berlubang disana-sini. Benar-benar perjalanan yang menantang malam itu. Satu jam menjelang masuk kawasan pantai,
hampir kami semua tertidur dan hanya satu dua saja yang masih terjaga. Tepat pukul 03.30 WIB kami tiba di taman parkir pantai Pangandaran. Suasana masih sepi sekali, kedai-kedai dan cave telah tutup semua. Kesadaran kami masih belum pulih seperti semula, kantuk berat masih mendera kami, dinginnya udara pantai
menyerang tiada ampun. Sambil menunggu adzan Subuh aku memilih tidur diteras Mushola, dan sebagian dari mereka memilih tidur didalam bus. Selepas menunaikan Shalat Subuh kemudian kami menuju pantai untuk menyaksikan terbitnya Matahari diufuk timur sana. Untuk itu kami me
milih pantai timur, indah sekali. Pagi yang menakjubkan, kami menikmati bubur ayam dan teh hangat dibibir pantai timur Pangandaran. Mentari telah bertengger, cerah sekali pagi itu. Aku tertantang untuk menyewa sepeda kayuh ganda, ini adalah kali pertamaku bersepeda ganda. Awalnya, bersama Deby sahabatku, aku menyusuri sepanjang pantai
dan kemudian teman-temankupun tertarik menikmati bersepeda pagi itu. Puas menikmati indahnya Sunrise di pantai timur kami berpindah menuju pantai barat yang lokasinya berdekatan. Di pantai barat kami bisa berenang, naik perahu menuju pantai pasir putih. Dan aku puas menikmati air pantai, meskipun aku kurang tangguh berenang. Siang terasa mulai panas, k
ami memutuskan mengakhiri liburan di pantai. Sebelum melanjutkan ke kawasan lain kami berbelanja oleh-oleh khas Pangandaran. Perjalanan dari pantai menuju taman parkir rasanya terlalu jauh, akhirnya kami memutuskan menyewa becak untuk sampai disana. Sial, perutku dibikin mulas oleh minuman khas yang kurang hygienis, alih-alih ingin menghilangkan dahaga, nyeri perut sedikit menyiksaku. Setelah kami semua berkumpul kembali, kami melanjutkan perjalanan wisata menuju kawasan wisata p
etualangan Green Canyon, 30 menit kemudian kami sampai disana. Sulit aku menggambarkan perasaanku waktu itu, senang iya, penasaran iya, was-was pasti, takut menggelayut. Dari dermaga, kami dibagi menjadi team-team kecil yang terpisahkan oleh kapal-kapal kecil yang akan menyusuri sungai air payau yang h
ijau airnya, berhenti alirannya, sangat dalam, berada ditengah-tengah hutan dan dibawah tebing-tebing curam. 15 menit kami menyusuri sungai menggunakan perahu, bersama pemandu. Takut air adalah permasalahanku semenjak kecil, dan kali ini keberanianku benar-benar diuji. Bukan hanya aku saja tentunya, teman-temankupun demikian. Kami
tiada hentinya berdoa memohon keselamatan kami. Perjalanan menggunakan perahu berakhir dikawasan air terjun bertingkat. Aku berpikir bahwa ini adalah tempat terakhir tujuan kami dan setelah itu kami kembali menuju dermaga dan pulang. Wow…ternyata eh ternyata petualangan yang sebenarnya
baru akan dimulai, kami diwajibkan untuk mengenakan pelampung untuk menyusuri aliran air yang deras dengan kedalaman tak terukur. Gilaaa, ini benar-benar gila satu persatu kami berenang, menyusuri dinding-dinding tebing yang curam dan sungai deras yang dalam. Perjuangan, kerja keras dan bekerja sama adalah filosofi yang bisa aku petik dari petualangan mendebarkan itu. Jika salah satu dari kami jatuh atau tenggelam, kami tidak kuasa untuk menahan tawa, meskipun sungguh kami tidak tega, namun akhirnya kami mampu meraih puncak, meraih lokasi terakhir petualangan aman yang diperbolehkan, d
an itu adalah buah kesabaran, kerja keras, saling membantu dan kasih sayang. Dirute akhir itu, kemudian kami memilih partner untuk turun, menyusuri sungai menuju bawah. Nuansa yang beda, serasa arung jeram, amazing. Selanjutnya kami, menaiki perahu untuk sampai di dermaga kembali.
Ini adalah waktunya bersih-bersih, mandi lalu makan. It’s delicious, sumpah ini adalah kali pertamaku makan sayur ketimur, ya…ketimun yang ditumis dengan bumbu-bumbu. Aku bisa pastikan bahwa, sayur itu adalah “zero caloric and zero nutrition”. Rangkaian acara liburan kami belum berakhir, tugas interview dengan Native Speaker atau bule’ harus kami
kerjakan disana. Bersama Linda partner tugas, kamilah yang berhasil menemukan tourist dari Holland, yes I get it. Akh…rangkaian agenda liburan terlaksana sudah, puas rasanya. Berburu oleh-oleh sebelum pulang menjadi hal yang wajib saat itu. Menjelang sore, kami putuskan untuk melanjutkan
perjalanan pulang menuju Jogja. Rintik-rintik hujan mengiringi perjalanan kami. Karena lelah kami tertidur, dan suasana menjadi hening. Route yang kami tempuh untuk pulang berbeda dengan route berangkat kami, kami melewati kota Cilacap, kota Eko sahabat kami, banyak sekali bahan ejekan untuk dia dikotanya. Aku memutuskan
untuk turun sendiri sebelum sampai di Jogja, aku memotong perjalanan di Buntu untuk kemudian pulang ke Banjarnegara, melewati Purwokerto melanjutkan liburan disana, bertemu keluarga dan barter oleh-oleh dari Bali dengan adikku. Melewatkan dua hari bersama keluarga dan berlibur, kemudian berangkat kembali ke Jogja. Liburan ini sungguh berkesan…Pangandaran trip, p
resent: Driver, Navigator, Ms. Erni, Ms. Arifah, Fitrah, Linda, Misye, Vella, Imel, Ima, Lutfi, Asri, Titi, Ika, Deby, Eko, Angga, Wuri, Estrin, Nanda, Yudi, Samsul, Heri, Pritta, Sabri, Eriec, Yudhi, Bowo, Wulan, Gusnul Pudang.
0 Responses to liburan paling seru
Something to say?