Where are those happy days, that seem so hard to find. I tried to reach for you but you have closed your mind. Whatever happened to our love, I wish I understood. It used to be so nice, it used to be so good.

Well, HEROES terus mempertanyakan tentang hari-hari dimana hubungan HEROES dan dia pernah sangat indah. Sekarang HEROES ngerasa bahwa semua itu udah hilang, udah ga ada lagi. Dan mungkin, ga akan kembali. Perasaanku ke dia masih sama, ga ada yang berubah. Dia masih “$0ulmate” yang HEROES sayang. Meskipun mungkin di hatinya ga ada aku lagi. Meskipun mungkin udah ada orang lain yang sekarang gantiin posisiku di hatinya. HEROES tau, jalan terbaik buatku dan dia adalah putus. Itu ga bisa lagi ditawar (kata dia). Tapi, ada sedikit ego HEROES yang ga rela ngelepasin dia. Atau mungkin, aku hanya takut terluka? Aku sudah lelah dengan hubungan ini. Aku sudah capek untuk menunggunya tanpa batas. Aku sudah capek menghadapi sikap dia yang emotionless. Mungkinkan perasaanku ke dia sudah berubah?Tapi kenapa sulit bagi HEROES buat ngelakuin itu? Kenapa setiap kali denger nama dia, tekadku buat ngelupain hilang entah kemana? Dan aku tau pilihan mana yang harus aku pilih. HEROES kangen dia, kangen hari-hari yang dulu pernah HEROES lalui bareng dia. Tapi kalo ternyata benar bahwa hari-hari itu sudah pergi, apa yang sekarang HEROES tunggu? Toh HEROES tau pasti bahwa hari-hari itu ga akan kembali.

“Ah, Heri, kenapa kamu jadi lemah gini? Mana Super HEROES yang bilang kalo, “Ga ada seorangpun yang berhak nyakitin HEROES, karena aku lahir untuk dicintai, bukan disakiti”? Kenapa aku biarin diriku disakiti sampe sedemikian rupa?

"Allah kekuatan ku. Dan akan selalu gitu. Di luar Allah, kekuatan yang HEROES terima adalah semu. Karena aku sendiri tau, bahwa Allah lah satu-satunya jawaban untuk semua pertanyaan ku, penghiburan buat semua kesedihanku. Ayo, Her.. Jangan manja. Kalo kamu punya Allah, Keluarga dan Sahabat kamu punya segalanya…”

Renungan:
Benar kata Socretes, "Cinta adalah suatu perasaan emosi yang tersesat". Cinta memang manis & indah bila sampai bisa ke jenjang pernikahan. Bagaimana pula dengan cinta yg putus di tengah jalan, tentu pedih untuk menghadapinya. Putus cinta bukanlah akhir dari kehidupan kita, hidup mesti diteruskan. Mungkin dia bukan yang terbaik bagi kita.