Jogja kala sore dengan senja yang selalu memikat, kuhabiskan waktu dengan beradu di jalanan, mengikuti irama kehidupan yang membuatku merasa nyaman tinggal di sini
Senjaku selalu merah, tenggelam dalam warna yang selalu aku mengerti
Senjaku masih saja tetap menemani walau warnanya sudah berganti kelam
Senjaku tetap akan menjemput pagi agar dunia bisa terlihat lebih nyata lagi
Masihkah aku berani untuk tetap sakiti diri? Hingga akhirnya terpejam dan mati?
Usailah, karena Allah selalu baik hati padaku menyediakan ruang khusus untukku
sambutlah setiap perputaran hari itu sahabat...