dia, sudah tidak ada, tak ada dan tak pernah ada lagi
dia yang selalu mengerti
dia yang selalu tersenyum
dia yang selalu tertawa
dia yang selalu terbahak
dia yang selalu marah saat berlebihan
dia yang selalu bahagia walau pas-pasan
dia yang selalu menghubungi
dia yang selalu ingin dihubungi
dia yang lembut
dia yang keras
dia yang egois
dia yang cuek
dia yang optimis
dia yang pesimis
dia yang selalu berada disamping
dia yang selalu setia menemani
dia yang selalu bersandar dipangkuan
dia yang selalu ingin didongengkan
dia yang selalu ada dalam mimpi
dia yang selalu bercerita entang mimpi
dia yang selalu ingin disayang
dia yang selalu memberi kasih sayang
untuk dia yang selalu melarang
untuk dia yang selalu ingin ditemui
untuk dia yang selalu menatap tajam
untuk dia yang selalu memperhatikan keadaan
untuk dia yang selalu sangat pencemburu
untuk dia yang selalu sangat jujur
untuk dia yang selalu melihat secara rasional
untuk dia yang selalu menjaga perasaan
untuk dia yang kini sangat bersedih
untuk dia yang kini sangat tertekan
untuk dia yang kini ingin dimengerti
dalam keadaan...dia yang kini telah jauh
dia ingin dimengerti
dia ingin sangat dimengerti
dia ingin sekali sangat untuk dimengerti
walau tak ingin dia pergi
walau tak ingin dia hilang
walau tak ingin dia bersedih
kan selalu kuingat dia
kan selalu kujaga dia
dalam keadaan bagaimanapun,apapun,dimanapun dia berada
dia akan selalu ada dihati mengiringi hari
dia adalah dia yang telah pergi dan dia yang akan datang kembali
dia selamat jalan, dia selamat datang
heri, dari hati
0 Responses to dia, sudah tidak ada, tak ada dan tak pernah ada lagi
Something to say?